Gelombang Tinggi Bikin Ratusan Nelayan Semarang Pilih Tak Melaut

Gelombang Tinggi Bikin Ratusan Nelayan Semarang Pilih Tak Melaut - GenPI.co JATENG
Soni, nelayan Tambaklorok Semarang saat memperbaiki perahunya. (Foto: Wisnu Indra Kusuma/JPNN.com)

Sedangkan harga rajungan berubah menjadi Rp 15.000 dari Rp 115.000 per kilogram.

"Tangkapannya sedikit, itupun yang beli tertentu tidak banyak," imbuh dia.

Biasanya Juni sampai Agustus menjadi momen panen keuntungan bagi nelayan setempat.

BACA JUGA:  Cuaca Buruk dan Berbahaya, Nelayan Pekalongan Pilih Tak Melaut

Rokha membeberkan dalam sehari dapat membawa jutaan rupiah pulang ke rumah.

"Dulu saya bisa Rp 1 juta per hari, meskipun itu kotor," tutur dia.

BACA JUGA:  Tarif Baru PNBP 10 Persen Merugikan Nelayan Pati

Sayang, sekarang ini hasil tangkapan tak sebanding dengan pengeluarannya melaut. Alhasil dia memilih melaut sekali seminggu sambil menunggu cuaca membaik.

Nelayan lain Soni, memutuskan tetap melaut, meskipun terganggu kondisi laut pasang dan gelombang tinggi.

BACA JUGA:  Lestarikan Tradisi 4 Dekade, Nelayan Batang Bikin Lomba Dayung

"Kami tetap melaut, kalau tidak, tidak bisa menafkahi keluarga walaupun hasil sedikit tidak mencari hutangan buat makan," papar dia.


Artikel ini sudah tayang di JPNN.com dengan judul: Dampak Rob Semarang, Harga Tangkapan Laut Terjun Bebas, Nelayan Terpuruk

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya