Inflasi Jawa Tengah Terendah Ketiga se-Indonesia, Ini Penyebabnya

Inflasi Jawa Tengah Terendah Ketiga se-Indonesia, Ini Penyebabnya - GenPI.co JATENG
Pedagang cabai di Pasar Legi, Solo, memilah barang dagangannya, Jumat (19/8). (Foto: Desty Luthfiani/GenPI.co)

Kenaikan barang pokok tersebut disebabkan kondisi cuaca yang memengaruhi pola tanam.

Akan tetapi, seiring panen hortikultura pada Agustus 2022 Jateng justru mengalami deflasi atau penurunan harga.

Saat itu deflasi di Jateng cukup besar, yakni -0,39% atau di atas deflasi nasional yang hanya -0,21%.

BACA JUGA:  Harga BBM Naik, Ekonom: Inflasi dan Angka Kemiskinan Terancam

Di sisi lain, Rahmat mengakui kenaikan harga BBM berpeluang mengerek inflasi.

Namun demikian, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemprov Jateng guna menekan potensi inflasi.

BACA JUGA:  Kunjungi Pasar Gede Solo, Zulhas: Telur Harganya Rp 27.000/Kg, Sudah Bagus!

Dalam hal ini, Bank Indonesia telah menyampaikannya kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Pertama, penggunaan anggaran belanja tidak terduga untuk subsidi harga transportasi.

BACA JUGA:  Harga Bawang Merah, Cabai, dan Beras di Solo Masih Tinggi, Ternyata Ini Penyebabnya

Kedua, mempercepat pembahasan dan penyaluran alokasi 2% dari Dana Alokasi Umum (DAU).

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya