Inflasi Jawa Tengah Terendah Ketiga se-Indonesia, Ini Penyebabnya

Inflasi Jawa Tengah Terendah Ketiga se-Indonesia, Ini Penyebabnya - GenPI.co JATENG
Pedagang cabai di Pasar Legi, Solo, memilah barang dagangannya, Jumat (19/8). (Foto: Desty Luthfiani/GenPI.co)

GenPI.co Jateng - Inflasi Jawa Tengah pada year to date (ytd) Januari-Agustus 2022 terendah ketiga se-Indonesia.

Inflasi di Jateng pada tahun kalender tersebut adalah 3,87% atau terendah ketiga setelah DKI Jakarta dan Banten.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Rahmat Dwi Saputra memastikan inflasi di Jateng masih terkendali.

BACA JUGA:  Harga BBM Naik, Ekonom: Inflasi dan Angka Kemiskinan Terancam

Rahmat menyebut ada beberapa metode penghitungan inflasi. Pertama, melalui metode year to date atau tahun kalender dan year on year atau tahun ke tahun.

Dia menjelaskan, secara yoy inflasi di Jateng mencapai 5,03% (Agustus 2021-Agustus 2022).

BACA JUGA:  Kunjungi Pasar Gede Solo, Zulhas: Telur Harganya Rp 27.000/Kg, Sudah Bagus!

Sementara dalam metode hitungan tahun kalender inflasi Jateng 3,87%.

“Kalau dihitung dari Januari sampai Agustus 2022 (inflasi) relatif kecil, yakni 3,87%. Artinya masih dalam sasaran inflasi nasional, dalam sasaran inflasi nasional itu 3% plus -1%. Artinya realisasi itu masih dalam range” kata dia, dikutip jatengprov.go.id, Jumat (16/9).

BACA JUGA:  Harga Bawang Merah, Cabai, dan Beras di Solo Masih Tinggi, Ternyata Ini Penyebabnya

Rahmat menyebut inflasi itu didorong karena naiknya sejumlah komoditas hortikultura, seperti cabai, bawang merah, dan cabai hijau.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya