Holding Ultra Mikro Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Holding Ultra Mikro Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat - GenPI.co JATENG
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: BRI)

“Belum program-program yang lain (dari BRI dan Pegadaian). Jadi, fundamental yang kami terus bangun memang di ekonomi kerakyatan. Tidak anti yang besar, yang besar harus kami dorong juga, tetapi kalau sebagai pondasi tidak bisa hanya yang besar, kapitalis dibilang, oligarki nggak bisa. Kita harus yang ekonomi kerakyatan karena mayoritas di situ,” tutur Erick.

Oleh karena itu, Holding UMi yang lahir sejak September 2021 semakin membuktikan kehadiran negara secara langsung untuk mengangkat ekonomi kerakyatan. Di mana perusahaan besar atau korporasi harus bersinergi dengan pelaku usaha yang paling kecil sekalipun.

“Ini yang kami jaga dan saya yakini, pemerintahan Presiden Jokowi fokus bagaimana pembedahan ekonomi kerakyatan ini, menjadi platform yang tepat. Kita tidak mungkin ke arah yang menjadi kapitalis oligarki tetapi bagaimana ekonomi kerakyatan sebagai fondasi,” imbuh dia

BACA JUGA:  Begini Cara BRI Dukung Industri Kopi Indonesia Go Internasional

Holding UMi pun semakin menegaskan bahwa BUMN hadir bukan sebagai Menara Gading, namun harus mendorong ekonomi kerakyatan menjaga rantai pasok. Oleh karena itu, BUMN pun terbuka bekerja sama dengan private sector, swasta, bahkan strategic partner dari luar negeri.

“Tetapi harus komitmen dengan ekosistem yang kami bangun atau blue print kita. Bukan blue print China, blue print Amerika, tetapi blue print Indonesia,” tutur dia.

BACA JUGA:  BRILiaN Young Leader Indonesia Jadi Upaya BRI Ciptakan Talenta Unggul

Sementara itu, Direktur Utama BRI Sunarso menyampaikan Holding Ultra Mikro telah menargetkan bisa melayani 55 juta nasabah untuk diberdayakan hingga 2024.

Upaya BRI untuk go smaller pada sektor ultra mikro tidak lepas dari temuan bahwa sektor UMKM memiliki multiplier effect yang kuat bagi masyarakat Indonesia.

BACA JUGA:  Hybrid Bank Jadi Strategi BRI di Tengah Era Digitalisasi

“Sebanyak 99% entitas bisnis di Indonesia itu merupakan UMKM dan kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 62%. Dan yang terpenting adalah sektor UMKM bisa menyerap 97,22% tenaga kerja di Indonesia. Saya kira peran kita dalam mendorong ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan UMKM dan menaikelaskan mereka,” ungkap Sunarso.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya