Begini Kisah Sukses Vania Buka Usaha Fesyen Ramah Lingkungan

Begini Kisah Sukses Vania Buka Usaha Fesyen Ramah Lingkungan - GenPI.co JATENG
Produk heySTARTIC. (Foto: BRI)

“Salah satu tantangannya edukasi, dalam artian untuk bisa meyakinkan hati konsumen meskipun ini hasil dari daur ulang tapi tetap kuat dan terlihat artistik. Karena memang tendensinya orang ketika beli tas KW aja yang penting ada mereknya,  itu tanyangannya,” ungkap dia.

Produk dari heySTARTIC memiliki desain yang unik dan dibuat dari karya daur ulang oleh para pengrajin berpengalaman. Untuk produksi, ada pioneer yang berasal dari program pemberdayaan masyarakat yang menjadi supervisor di lapangan. Jumlah pioneer ada 11 orang yang membawahi 2-3 pengrajin. Untuk sistem penggajian sendiri, Vania tidak menggaji pioneer per bulan melainkan upahnya sesuai pesanan dan bagi hasil dari penjualan.

Lebih lanjut, Vania mengatakan selain dapat menambah variasi gaya, toko yang terletak di Jalan Jemursari 4 No 5, Surabaya ini juga menawarkan beberapa varian produk yang terdiri dari tas, dompet, clutch, pouch, sandal dan kap lampu, alas meja, kursi, dan masih banyak lagi.

BACA JUGA:  Digitalisasi Dukung Bisnis Mikro BRI Tumbuh dan Sustain

Tujuannya untuk mengenalkan kesadaran lingkungan dan gaya hidup ramah lingkungan, tapi menarik salah satunya lewat fashion. Itulah alasan Vania dan sang kakak membuat produk fashion yang sering digunakan masyarakat seperti tas, dompet, dan sebagainya.

Tak hanya itu, produk produk eksklusif dari heySTARTIC juga ditawarkan dengan harga yang sangat terjangkau, yaitu dimulai dari harga Rp 50.000 - Rp 1,2 juta untuk setiap produknya. Produknya juga tersedia di e-commerce Shopee dan Tokopedia, dan melalui media sosial seperti Instagram. Produk daur ulang heySTARTIC juga dijual secara offline di galeri-galeri toko oleh-oleh Surabaya.

BACA JUGA:  BRI Kurasi Produk Unggulan via UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2022

“(Harganya) tergantung barangnya, kalau basic Rp 50.000 sampai Rp 200.000 an, dan kalau ada kombinasi dengan ornamen baru Rp 500 ribu ke atas, dan kalau ada kombinasi dengan kulit maka harganya bisa lebih tinggi lagi,” tutur dia.

Dari penjualan produk daur ulang tersebut, Vania bisa menghasilkan Rp 10 juta-Rp 15 juta per bulan. Produk yang banyak dipesan adalah clutch untuk bawa new normal kit. Sebetulnya, usaha milik Vania ini juga terdampak pandemi Covid-19. Pasalnya, pada awal pandemi yakni tahun 2020 dan tahun 2021, masyarakat dihimbau untuk dirumah saja, sehingga produk fashion-nya tidak relevan.

Namun, hal tersebut tak mematahkan semangat Vania dan sang Kakak untuk terus berinovasi menghasilkan produk lain yang lebih sesuai dengan situasi dan kondisi pandemi, salah satunya membuat tas belanja dalam rangka menggantikan penggunaan plastik sekali pakai. Saat ini cukup banyak juga untuk bagi-bagi sembako donasi, gift, hampers, menggunakan kantong heySTARTIC.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya