Astaga! 540.000 Anak di Jateng Alami Stunting, Ini Penanganannya

Astaga! 540.000 Anak di Jateng Alami Stunting, Ini Penanganannya - GenPI.co JATENG
Pengukuhan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat provinsi oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Kamis (19/5). (Foto: Humas Pemprov Jateng)

“Secara teori dari jumlah ibu hamil, 20% mengalami masalah kesehatan. Sementara calon pengantin putri 70% itu anemia (kekurangan sel darah merah), itu yang menyebabkan stunting. Kemudian, bayi kurang dari 2 tahun diukur apakah perkembangannya sesuai,” papar dia.

Widwiono optimistis dengan dukungan Pemprov Jateng stunting bisa turun hingga 14% pada 2023.

Sebagai bukti adalah penurunan kasus stunting di Grobogan.

BACA JUGA:  8.000 Lebih Balita di Kebumen Stunting Pada 2021

Dengan penanganan intensif yang melibatkan banyak pihak, kini angka stunting di Grobogan hanya 9% dari sebelumnya 29%.

Hal itu tak lepas dari program jambanisasi, sehingga masyarakat terbebas dari penyakit.

BACA JUGA:  Perkawinan Dini Picu Lahirkan Anak Stunting, Kata Wabup Blora

Meski demikian, pada beberapa wilayah di Jateng masih memerlukan intervensi khusus, seperti Wonosobo dan Brebes.

“Target per tahun 3,5%. Pada 2022 angka stunting 20,9%. Kalau kami target turun 3% per tahun, berarti akhir 2022 itu 17,4%. Di akhir 2023 itu 14%. Target pemerintah pusat itu 14% di 2024. Jadi Jateng 14 persen 2023 maju setahun,” ungkap Widwiono.

BACA JUGA:  5 Cara Mencegah Terjadinya Stunting pada Anak

Sementara itu, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, memerintahkan TPPS segera tancap gas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya