GenPI.co Jateng - Sebanyak 20,9% atau 540.000-an anak di Jawa Tengah mengalami stunting.
Jawa Tengah pun menargetkan angka stunting menjadi 14% pada 2023.
Kepala Badan Kependudukan, Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) perwakilan Jateng, Widwiono, mengatakan pihaknya bersama Pemprov Jateng bersinergi dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS).
BACA JUGA: 8.000 Lebih Balita di Kebumen Stunting Pada 2021
Selain TPPS, telah dibentuk pula 27. 931Tim Pendamping Keluarga.
“Di lapangan nanti kami intervensi dari masing-masing stakeholder. Misal dari Dinkes memberikan makanan tambahan, obat penambah darah. Bisa juga dari DPU terkait dengan jambanisasi, akses air bersih,” kata dia, dikutip jatengprov.go.id, Jumat (20/5).
BACA JUGA: Perkawinan Dini Picu Lahirkan Anak Stunting, Kata Wabup Blora
Widwiono menyebutkan ada sekitar 271.000-an calon pengantin dan sekitar 551.000 wanita hamil di Jateng.
Dengan data tersebut, pihaknya yang tergabung dalam TPPS akan mencari ibu hamil dan calon pengantin putri yang mengalami masalah kesehatan.
BACA JUGA: 5 Cara Mencegah Terjadinya Stunting pada Anak
Selain itu, pihaknya juga melakukan pendataan terkait jumlah anak usia 2 tahun.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News