Haru! Warga Pesisir Semarang Ini Nyadran ke Makam yang Tenggelam

Meski begitu, Aris dan keluarganya masih kerap mendatangi makam yang telah tenggelam ini untuk berziarah ke kedua orang tuanya.

"Setiap tahun saya menyempatkan ke sini bersama keluarga, mendoakan beliau-beliau," imbuh dia.

Aris sekeluarga menggunakan perahu yang disewa dari nelayan setempat untuk mendekati area TPU yang tenggelam.  

BACA JUGA:  Rasa Makanan Pahit, Penyelundupan Pil Koplo di Semarang Dibongkar

"Meski sudah tenggelam, makamnya tidak terlihat lagi saya yakin kiriman doa kami sampai," ungkap dia.

Hal serupa dialami Dany, warga Kampung Tambakrejo yang kerap nyadran.

BACA JUGA:  Tradisi Sadranan Desa Polengan Magelang, Ada Tumpeng dan Gunungan

Dany mengaku setiap tahun mengunjungi makam ayahnya yang telah meninggal pada 1990-an.

"Saya tetap ziarah ke sini sama anak dan istri menggunakan perahu,” jelas dia.

BACA JUGA:  Ini Tradisi Sadranan Jelang Ramadan, Konon Ada Sejak Majapahit

Dany bahkan pernah berenang dan menyelam demi mencari makam sang ayah yang tenggelam.

---

Artikel ini sudah tayang di JPNN.com dengan judul: Cerita Peziarah di Pesisir Semarang, Menyelam untuk Mencari Nisan Ayah

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News