GenPI.co Jateng - Warga lereng barat Gunung Merapi di Desa Polengan, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, punya tradisi sadranan dengan kirab tumpeng dan gunungan.
Tradisi ini sempat absen selama 2 tahun karena pandemi Covid-19. Kini sadranan ini kembali digelar pada Selasa (29/3) lalu.
"Kirab baru pertama ini. Selama pandemi sadranan hanya lokal tidak mengundang dari luar. Hari ini dari luar kita undang," kata Kepala Desa Polengan, Widodo, dikutip beritamagelang.id.
BACA JUGA: Ini Tradisi Sadranan Jelang Ramadan, Konon Ada Sejak Majapahit
Prosesi nyadran diawali arak-arakan gunungan palawija hasil bumi dan tumpeng ke makam setempat.
Ratusan warga Desa Polengan turut dalam barisan bersama pasukan keraton bergodo lengkap berbusana Jawa.
BACA JUGA: Begini Tradisi Sadranan di Keraton Kartasura Jelang Ramadan
Setelah sampai di lokasi pemakaman desa, semua warga duduk lesehan di bawah tenda yang disediakan. Selanjutnya, selawat dan doa dilantunkan.
Bagi warga Polengan tradisi nyadran wajib digelar setiap tahun.
BACA JUGA: Dugderan, Tradisi Sambut Datangnya Puasa Ramadan di Kota Semarang
Ini itu untuk menghormati Nyai Klenthing Kuning atau Raden Mas Nyai Pucang yang dipercaya sebagai leluhur cikal bakal berdirinya Desa Pucanganom.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News