Kisah Ngatman Asal Blora, Dalang Sepuh Jadi Perajin Wayang Kulit

Kisah Ngatman Asal Blora, Dalang Sepuh Jadi Perajin Wayang Kulit - GenPI.co JATENG
Ngatman, warga Desa Sogo, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, masih terampil memainkan sungging untuk membuat hiasan dinding wayang kulit. (Foto: blorakab.go.id)

“Yang pesan itu untuk dibuatkan tokoh wayang kulit untuk hiasan dinding tanpa memotong kulit. Jadi bagian tengah yang dibuat tampilan satu atau dua wayang,” papar dia.

Jasa pembuatan hiasan dinding wayang, tergantung karakter wayang dan tingkat kerumitan dalam menyungging.

Jasa untuk satu buah hiasan dinding wayang, dengan 2 atau 3 tokoh wayang, senilai Rp750.000.

BACA JUGA:  Jadi MUA Sejak Remaja, Annisa Sukses Biayai Kuliah dan Beli Mobil

“Saya itu dahulu dalang wayang kulit. Tahun 1966 sudah laris sampai tahun 2000, sekarang sudah tua, menekuni membuat hiasan dinding wayang saja, dan menerima jasa perbaikan wayang kulit,” tutur Ngatman.

Ngatman bercerita dulu dia laris ditanggap wayang kulit untuk peringatan hari besar atau atau pun hajatan.

BACA JUGA:  Kisah Sukses Lulusan SMKN Jateng di Jepang, Bisa Modali Orang Tua

Namun demikian, kini dia tidak memiliki wayang dan gamelan sendiri.

“Tidak punya wayang sendiri. Kalau ada tanggapan, pinjam atau sewa wayang lengkap, dengan pakeliran serta gamelan, juga panjak (penabuh gamelan Jawa) serta sinden,” tutur dia.

Ngatman tingal bersama anak dan cucunya di Desa Sogo, Kecamatan Kedungtuban.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya