
GenPI.co Jateng - Stasiun Jebres di Kota Solo juga sarat akan sejarah. Stasiun ini diresmikan pada 1884 oleh Keraton Solo melalui perusahaan kereta api Hindia Belanda Staats Spoorwegen (SS).
Berdirinya stasiun ini membawa dampak yang positif bagi masyarakat Kota Solo dan sekitarnya.
Dikutip surakarta.go.id, Rabu (17/8), stasiun ini semula menjadi fasilitas publik dan digunakan untuk lalu lalang kereta api yang membawa berbagai kebutuhan pokok.
BACA JUGA: Uniknya Stasiun Sangkrah, Dibangun 1922 dan Cuma Punya 3 Jalur
Ini antara lain, beras, padi, kapas, kulit, merica, nila, arang kayu, kulit kayu, tembakau, kopi, besi tempa, kerajinan kayu, daging, genting, minyak tanah, tepung, bahan makanan serta minuman.
Bahkan stasiun ini juga dimanfaatkan untuk pengiriman opium, pupuk, teh, obat-obatan, kertas, rokok, minyak, bahan kimia, dan gelas.
BACA JUGA: Sejarah Stasiun Solo Balapan, Ada Hubungan dengan Mangkunegaran
Semula, Stasiun Jebres terkenal dengan nama Stasiun Soerakarta.
Saat itu mayoritas masyarakat menyebutnya Stasiun Solo Keraton yang memiliki kode stasiun SK.
BACA JUGA: Asyik! Stasiun Cepu Blora Bakal Ditata, Begini Konsepnya
Hal ini dikarenakan stasiun ini pernah digunakan untuk keperluan Keraton Solo.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News