Miris! Angka Pelecehan Seksual di Solo Naik 183% Selama Pandemi, Ini Penyebabnya

Miris! Angka Pelecehan Seksual di Solo Naik 183% Selama Pandemi, Ini Penyebabnya - GenPI.co JATENG
Ilustrasi pelecehan seksual. (Foto: GenPI.co)

GenPI.co Jateng - Angka pelecehan seksual di Kota Solo meningkat 183% selama pandemi covid-19.

Hal ini disampaikan Direktur Pelaksana Yayasan Yekti Angudi Piadeging Hukum Indonesia (YAPHI) Solo, Haryati Panca Putri, di rumah dinas Wali Kota Solo di Lodji Gandrung, Rabu (24/8).

Berdasarkan data UPT Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak Solo (PTPAS), pada 2020 ada 6 kekerasan seksual penganiayaan dengan rincian 1 perempuan dan 5 anak.

BACA JUGA:  Kasus Pelecehan Seksual JKT48, Manajemen The Park Mall Buka Suara

Sedangkan pada 2021 jumlahnya naik, yakni terjadi kekerasan seksual 17 kasus. Rinciannya, 1 perempuan dan 16 anak.

"Pada 2020 total kekerasan yang terjadi di Kota Solo ada 54 kasus dengan rincian 18 menimpa perempuan dan 36 menimpa anak-anak," kata dia.

BACA JUGA:  KAI Kampanye Serentak Cegah Pelecehan Seksual di Kereta Api

Di sisi lain, pada 2020 kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) bentuk fisik, psikis, seksual, dan penelantaran ada 30 kasus. Rinciannya, 16 perempuan dan 14 anak.

Adapun tindak pencurian ada 3 kasus, kekerasan dalam pacaran ada 1 kasus, dan perundungan ada 10 kasus.

BACA JUGA:  Mencegah Pelecehan Seksual Butuh Peran Bersama, Begini Caranya

Jumlah ini meningkat pada 2021. KDRT meningkat menjadi 42 kasus dengan rincian, 23 kasus menimpa anak-anak dan 19 menimpa perempuan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya