
GenPI.co Jateng - Setidaknya 1 dari 5 balita di Sukoharjo mengalami stunting.
Hal ini lantaran ada sebanyak 58.128 balita di Kabupaten Sukoharjo mengalami stunting.
Sedangkan 5,9% atau 3.400 balita di wilayah ini mengalami gizi kurang dan gizi buruk.
BACA JUGA: Salatiga Bertekad Turunkan Angka Stunting hingga 0%
Ini berdasarkan prevalensi anak yang menderita kondisi sangat kurus atau severe wasting.
Kepala Perwakilan UNICEF Wilayah Jawa, Arie Rukmantara, mengatakan Sukoharjo merupakan kabupaten prioritas perluasan lokus stunting di Jawa Tengah.
BACA JUGA: 10 Desa di Cilacap Jadi Lokus Penanganan Stunting
Pencegahan dan penanggulangan stunting di Sukoharjo telah menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Sukoharjo sejak 2020.
"Balita yang mengalami gizi kurang dan gizi buruk atau wasting tersebut mempunyai risiko tiga kali lipat untuk menjadi stunting, untuk itu deteksi dini sangat penting untuk dilakukan," kata dia, Rabu (13/7).
BACA JUGA: Banyumas Target Pangkas Stunting hingga 14 Persen Pada 2024
Dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting, UNICEF dan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo melakukan deteksi dini pada kasus gizi kurang dan gizi buruk atau dikenal dengan wasting ada balita.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News