GenPI.co Jateng - Pemerintah Kabupaten Cilacap menetapkan 10 desa/kelurahan jadi lokus penanganan stunting.
Berdasarkan survei Gizi Balita Indonesia (SGBI) 2019, prevalensi stunting di Cilacap mencapai 23,18 persen.
Kemudian, pada 2021 prevalensi stunting turun menjadi 17,9 persen.
BACA JUGA: Sah! Adik Presiden Jokowi Jadi Istri Ketua MK, Ijab Kabul Lancar
Saat ini, sedikitnya 10 desa/kelurahan ditetapkan menjadi lokus penanganan stunting.
Stunting merupakan gejala gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis sejak dalam kandungan.
BACA JUGA: PSIS Semarang Akhiri Kontrak Risky Fajar
“Upaya intervensi diprioritaskan di desa/kelurahan tersebut tanpa meninggalkan upaya penurunan stunting di wilayah lainnya,” kata Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji, dikutip Cilacapkab.go.id, Kamis (26/5).
Dampak buruk stunting adalah mengganggu perkembangan otak, pertumbuhan fisik, dan metabolisme.
BACA JUGA: Dorong KLA, Pemkab Karanganyar Bersih-Bersih IPS Rokok
Anak juga memiliki kekebalan tubuh yang menurun sehingga mudah terserang sakit.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News