
Ada pula pendampingan jika ada beberapa sopir yang tidak tahu tentang aturan tersebut. Selain itu, peraturan wajib lewat tol dan transfer muatan membuat biaya operasional meningkat.
"Masalah itu nanti antara sopir dan perusahaan. Nanti jika sopir koordinasi dengan perusahaan, maka nanti akan ada biaya ongkos itu mau tidak mau harus dilaksanakan lewat tol perusahaan setidaknya harus membantu walau setengah,” papar dia.
Kendala lain dari pengalihan arus ini adalah keberadaan kabel dan massa jembatan di jalur yang dijadikan jalan alternatif kendaraan berat.
BACA JUGA: Begini Rekayasa Lalu Lintas Proyek Rel Layang Simpang Joglo Solo
“Ketinggian kabel. Itu penting. Ketinggian kabel harus dicek ulang jangan sampai dampaknya ke sopir kasihan. Kami sudah dialihkan putar jauh masih ada kendala seperti itu,” ungkap dia.
Terkait jembatan, segi kekuatannya juga belum diketahui. Dalam hal ini, misalnya jembatan dilewati kendaraan berat bermuatan sembako dan sebagainya.
BACA JUGA: Proyek Rel Layang Simpang Joglo Solo Mulai Dikerjakan 7 Juni 2022
Kepala Dinas Perhubungan Kota Solo, Hari Prihatno, menambahkan dalam praktiknya, pembangunan tersebut nantinya akan memunculkan sejumlah aturan yakni rekayasa arus lalu lintas.
Ini meliputi pengaturan kendaraan berat wajib masuk tol dan transfer muatan dari kendaraan berat ke kecil untuk yang memasuki Kota Solo.(*)
BACA JUGA: Pergi ke Paris Sepekan, Gibran Tunjuk Wawali Solo Jadi Plh
Kalian wajib tonton video yang satu ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News