Berdasarkan data evaluasi Provinsi Jawa Tengah, kasus kekerdilan di Temanggung terdapat 1 anak stunting dari 4 anak atau 23% dari populasi.
Pihaknya pun menargetkan angka kekerdilan bisa turun menjadi 14% pada 2024 mendatang.
Caranya adalah ada pendampingan keluarga. Pemkab Temanggung menerjunkan sebanyak 1.827 orang pendamping keluarga untuk menurunkan angka stunting.
BACA JUGA: 96.000 Perkawinan di Temanggung Tak Tercatat Negara, Ada Apa?
Pendamping tersebut terbagi menjadi 609 tim, masing-masing tim ada 3 orang terdiri atas tenaga kesehatan (Bidan), kader PKK, dan kader KB.
Mereka diturunkan ke 20 kecamatan. Sebelumnya, mereka telah mengikuti pelatihan pada 29 November - 2 Desember 2021.
BACA JUGA: Temanggung Tawarkan 400 Hektare Lahan untuk Investor, Tertarik?
Tugas tim pendamping keluarga adalah mencari faktor risiko pada calon pengantin, ibu hamil, ibu pascabersalin, dan pada ibu/bayi usia sampai 2 tahun.
Jika selama pendampingan mereka menemukan penyakit penyerta, maka tim akan memberikan rujukan supaya bayi yang dilahirkan tidak mengalami kekerdilan.
BACA JUGA: Syarat Terbaru Masuk Temanggung PPKM Level 3 Libur Nataru
“Melalui pendampingan, kami mempunyai data anak berisiko mengalami kekerdilan, baik anak yang mau dilahirkan maupun yang sudah dilahirkan kemudian kami lakukan edukasi supaya tidak jadi kerdil,” jelas dia. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News