Hakam menambahkan sejumlah masalah muncul dari proyek revitalisasi ini.
Antara lain, warga mengeluhkan tidak ada sosialisasi terkait proyek, pedestrian yang kelak tidak ada parking on street, dan tidak terdapat tempat bongkar muat barang di sepanjang jalan kolektor primer Lasem atau Jalan Jatirogo.
Selain itu, potensi pedestrian dipenuhi pedagang kaki lima, saluran air dengan uditch yang menghalangi saluran aktif dari hunian atau toko milik warga, standar pembangunan yang tidak sesuai aturan, hingga prosedur pekerjaan yang tidak sistematis.
BACA JUGA: Kabar Baik! Rembang Makin Terang, 1.000 Lampu PJU Siap Dipasang
Hengky salah seorang anggota Paguyuban Toko Eyang Sambu yang baru dibentuk Januari 2022 menyampaikan pembangunan yang berlangsung di depan tokonya menimbulkan banyak pertanyaan.
“Kami ingin tahu seperti apa jadinya, bagaimana nanti parkirnya, gimana ini teman-teman toko lain bisa bongkar muat barang di muka toko? Belum lagi bongkar sana bongkar sini berulang kali. Selesai diuruk, bongkar lagi, uruk lagi, bongkar lagi," ujarnya.(ant)
BACA JUGA: Gas Pol Pak! Rembang Target Vaksin Anak 6-11 Tahun Kelar Februari
Simak video menarik berikut:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News