GenPI.co 
GenPI.co Jateng - Dolanan tradisional bukan hanya menghibur semata, melainkan ada nilai-nilai filosofis yang diajarkan kepada pemainnya.
Namun, kemajuan teknologi membuat dolanan tradisional ini makin tersisih dari anak-anak.
Hal ini mendorong Abbet Nugroho, warga Desa Bumiharjo, Borobudur, Magelang, untuk menghidupkan kembali dolanan tradisional dengan mendirikan Kampung Dolanan.
BACA JUGA: Yuk! Penuhi Waktu Tidur Idealmu Demi Kesehatan, Lho
Di Kampung Dolanan Abbet memajang, menyimpan dan bisa memainkan ratusan jenis dolanan tradisional.
Mainan-mainan tradisional ini dibuat oleh UMKM di sekitar kampung.
BACA JUGA: Internalisasi Core Values ASN BerAkhlak: Akhlak Modal Penting!
Selain bermain gasing, bakiak, egrang bambu, egrang bathok, pengunjung juga bisa mengikuti workshop pembuatan mainan dari bahan-bahan yang tersedia di sekitarnya.
“Selama bermain kita juga ada pemandu dolanan,” kata Abbet, seperti dikutip Magelangkab.go.id, Selasa (11/1).
BACA JUGA: Vaksin Jateng Disoal BPK, Gus Yasin Yakin 60 Hari Masalah Kelar
Abbet menyediakan beragam paket untuk dolanan tradisional mulai paket edukasi berisi main angklung, melukis, gamelan, tari tradisional, hingga membuat jamu.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
