15 Pasien Covid-19 di Solo Meninggal Bukan dalam Sehari, Tapi

15 Pasien Covid-19 di Solo Meninggal Bukan dalam Sehari, Tapi - GenPI.co JATENG
Kepala Dinas Kesehatan Solo, Siti Wahyuningsih. (Foto: ANTARA)

GenPI.co Jateng - Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo mengklaim kasus 15 pasien Covid-19 meninggal dunia dalam sehari pada Selasa (8/3) merupakan data delay report.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan kasus meninggal dunia tersebut merupakan data delay report.

Menurut dia, data delay report ini menjadi pekerjaan rumah yang harus diperbaiki terkait administrasi pencatatan kasus Covid-19 di Kota Solo.

BACA JUGA:  Ini Rekomendasi Kuliner Sehat di Kota Solo, Dijamin Badan Sip!

"Ini untuk PR saya rumah sakit itu harus cepat laporan, jadi mekanismenya  kesulitan di lapangan tidak semudah itu. Pemerintah sekarang menertibkan semua secara benar, kalau spesimennya tidak dimasukkan ke NAR (aplikasi New All Record) sanksinya berarti uangnya tidak dibayar. Pasien kalau tidak dimasukkan di NAR klaimnya tidak bakal dibayar. Jadi pemerintah saat ini levelnya sudah sebagai kontrol karena moral bukan tidak percaya pada orang, namun masih ada kami by system,” kata dia.

Data delay report merupakan data pencatatan pasien Covid-19 yang meninggal di hari lain.

BACA JUGA:  Kasus Meninggal Dunia Covid-19 di Solo 15 Orang, Ini Kata Wawali

Akan tetapi, data ini dimasukkan pada Selasa (8/3) sehingga angka kematian di Kota Solo menjadi tinggi dalam sehari.

Selain itu, ada pemindahan pasien dari rumah sakit A ke B hingga pasien meninggal datanya tidak masukkan ke dalam NAR.

BACA JUGA:  Duh! 1 Pasien Isoman di Solo Meninggal di Rumah, Ini Kronologinya

"Surat kematian membuat rumah sakit kalau matinya di rumah sakit kalau bisa terlambat itu logikanya bagaimana karena matinya di rumah sakit," imbuh Siti.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya