Serapan Pupuk Bersubsidi di Boyolali Tak Maksimal, Kok Bisa?

Serapan Pupuk Bersubsidi di Boyolali Tak Maksimal, Kok Bisa? - GenPI.co JATENG
Distributor pupuk bersubsidi penyerahan surat perjanjian jual beli (SPJB) 2022 kepada salah satu anggota kios pupuk lengkap (KPL) atau pengecer, di Boyolali, Jumat (28/1). (Foto: ANTARA)

"Kartu tani itu, yang buat BRI pusat, dan sudah diserahkan sekitar 99%. Namun, jumlah itu belum sepenuhnya diserahkan kepada para petani," papar dia.

Di sisi lain, alokasi pupuk bersubsidi di Boyolali 2022 ini, untuk urea sebanyak 21.907 ton, ZA 9.231 ton, NPK 11.765 ton, SP-36 904 ton, pupuk NPK untuk kakau 1 ton, pupuk organik 6.662 ton, dan pupuk organik cair sebanyak 900 liter.

Sedangkan harga eceran tertinggi pupuk bersubsidi pada  2022 ini, untuk jenis urea Rp 2.250/kg, SP-36 Rp 2.400/kg, ZA Rp 1.700/kg, NPK Rp 2.300/kg, NPK untuk kakau Rp 3.300/kg, organik Rp 800/kg, dan pupuk organik cair Rp 20.000/kg.

BACA JUGA:  Kasus Aktif Covid-19 Boyolali 5 Orang, Seluruhnya Isolasi Mandiri

Sementara itu, Distributor pupuk bersubsidi CV Berkah Abadi Boyolali, Sugiyanto, mengatakan kartu tani banyak kendala di lapangan.

Kendala tersebut mulai dari sinyal serta Electronic Data Capture (EDC) yang rusak saat petani melakukan pembelian pupuk.

BACA JUGA:  Pemkab Boyolali Anggarkan Rp12,5 M untuk Rehab 1.000 RTLH

Selain itu, dia juga meminta kepada para pengecer pupuk bersubsidi untuk taat aturan.

"Pupuk ini, sifatnya bukan barang dagangan, maka kami dari distributor memberikan pemahaman terhadap mereka para pengecer atau KPL," jelas dia.(ant)

BACA JUGA:  Stadion Kebogiro Boyolali Jadi Rujukan Pemkot Solok

Tonton Video viral berikut:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya