GenPI.co Jateng - Kendala utama yang dihadapi petani sebagai produsen pangan adalah keterbatasan akses penjualan hasil panen.
Alhasil, para petani terpaksa menjual hasil panennya kepada penebas atau tengkulak dan tidak punya nilai tawar tinggi.
Hal inilah yang mencoba diatasi Pemerintah Kabupaten Sukoharjo dengan menggelar Bazar Produk Tani di Kecamatan Gatak.
BACA JUGA: Sukoharjo Dirikan Lumbung Pangan, Bupati: Antisipasi Rawan Pangan
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, mengatakan melalui bazar produk tani tersebut, semakin mendekatkan produk tani pada konsumen sehingga mampu meningkatkan perekonomian di sektor pertanian.
““Pandemi membawa dampak bagi petani, terutama petani berlahan sempit, dan bermodal terbatas. Hal itu karena harga sarana produksi sudah mulai naik, sehingga biaya produksi untuk budidaya juga meningkat,” ujar dia, dikutip jatengprov.go.id, Senin (10/1).
BACA JUGA: Pabrik Cemari Lingkungan, Wong Sukoharjo & Pekalongan Ngadu KLHK
Menurut dia, Sukoharjo merupakan kabupaten penyangga pangan di Jawa Tengah dengan potensi produksi padi yang tinggi.
Hal ini didukung kesuburan lahan dan jiwa gotong-royong petaninya yang tinggi.
BACA JUGA: Duh, Pemudik di Sukoharjo Banyak yang Tak Bawa Syarat Perjalanan
Saat ini Kabupaten Sukoharjo merupakan pelaksana kegiatan superprioritas terluas se-Indonesia, dalam optimalisasi peningkatan Indeks Pertamanan (IP 400) seluas 10.000 hektare (ha) pada 2022.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News