Alamak! Harga Gas Naik, Pelaku Usaha Kuliner Semarang Pusing

Alamak! Harga Gas Naik, Pelaku Usaha Kuliner Semarang Pusing - GenPI.co JATENG
Ilustrasi gas elpiji nonsubsidi. (Foto: Wisnu Indra Kusuma/jpnn.com)

GenPI.co Jateng - Pelaku usaha kuliner di Kota Semarang dibuat pusing karena harga elpiji nonsubsidi yang melonjak tinggi.

Harga gas elpiji nonsubsidi ukuran 12 kilogram (kg) menembus angka Rp 200.000.

Mereka dipaksa berpikir keras mencari cara agar usahanya tak terancam kenaikan elpiji nonsubsidi.

BACA JUGA:  Ini Daftar Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas di Kota Semarang

HRD restoran di Pleburan, Semarang, Bekti, mengatakan kenaikan harga gas elpiji nonsubsidi dianggap tak masuk akal.

"Kami mau berapa lama akan bertahan seperti ini," kata dia, dikutip jateng.jpnn.com, Rabu (9/3).

BACA JUGA:  Wow! Kota Semarang Punya Videotron 3D, Begini Penampakannya

Bekti khawatir melambungnya harga gas elpiji nonsubsidi ini bisa merusak harga pokok penjualan (HPP) kepada konsumen.

"Ini gas sudah menjadi bahan kebutuhan pokok, kalau harganya semakin naik maka akan berdampak pada HPP yang juga naik," imbuh dia.

BACA JUGA:  Semarang Night Carnival Digelar di Sirkuit Mijen, Ini Kata Hendi

Dia mengaku resto yang dikelolanya sudah tak sanggup lagi membeli gas elpiji tabung biru maupun pink ukuran 12 kg.


Artikel ini sudah tayang di JPNN.com dengan judul: Pelaku Usaha Kuliner di Semarang Kelimpungan, Harga Gas LPG Tidak Masuk Akal

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya