GenPI.co Jateng - Sebanyak 3 pasien demam berdarah dengue (DBD) di Kota Semarang meninggal dunia selama Januari 2023.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang dr Abdul Hakam mengatakan pihaknya terus menggiatkan upaya pencegahan penularan penyakit DBD dan leptospirosis selama musim hujan.
"Ini kan masih hujan ya. Kalau hujan, terus terang, risiko kejadian DBD sama leptospirosis itu tinggi," kata dia, Rabu (8/2).
BACA JUGA: Dampak Banjir Rob Semarang, Anak-Anak Terserang Demam Dengue
Hakam menjelaskan selama periode 1-24 Januari 2023, pihaknya mencatat 66 kasus penyakit DBD, 3 di antaranya mengakibatkan kematian.
Sedangkan untuk penyakit leptospirosis, ada 9 kasus dan 1 di antaranya mengakibatkan kematian.
BACA JUGA: Simak! Ini 3 Fase Demam Berdarah Dengue yang Tak Boleh Diabaikan
"Kasusnya dalam Januari hampir sama kalau head to head dengan tahun sebelumnya, jumlah hampir sama. Prediksi kami, periode Januari-Februari ini angka DBD masih naik. Lepto juga sama. Apalagi, ada genangan pascabanjir," papar Hakam.
Menurut dia, DBD disebabkan oleh infeksi virus dengue menular melalui gigitan nyamuk Aedes aegyti.
BACA JUGA: Begini Cara Mengenali Gejala Awal Demam Berdarah Dengue
Adapun Leptospirosis merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri Leptospira menular melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News