
“Masyarakat kan perlu diedukasi apa arti Net Zero Emission itu, sehingga hal tersebut perlu dikomunikasikan. Jadi sebenarnya, program seperti ini harus disusun secara massif dan komprehensif, penjelasannya, hingga strategi komunikasinya”, jelasnya.
BRI juga terus menjalankan bisnisnya dengan menerapkan praktik-praktik ESG. Salah satunya adalah pada aspek Environmental, dimana BRI terus berupaya mendukung pemerintah dalam mengurangi emisi karbon melalui penggunaan mobil listrik.
“Pembangunan SPKLU adalah bagian dari desain besar pembangunan infrastruktur untuk mempercepat transisi energi fosil ke energi terbarukan,” tambahnya.
BACA JUGA: Melalui Role Modeling, BRI Jadi Akselerator Implementasi ESG
Sunarso menambahkan bahwa BRI merupakan lembaga bank atau lembaga keuangan, sehingga agar efektif komunikasinya dan dapat menjadi akselerator, maka strateginya dibuat khusus untuk BRI.
Agar komunikasi tersebut dapat diterima oleh masyarakat, peran BRI adalah menjadi role model yang merupakan bagian dari strategi komunikasi. “Jadi saya katakan, kita ingin menjadi akselerator melalui role modeling”, tegasnya.
BACA JUGA: Professor Harvard: Tidak Ada yang Sesukses BRI Berdayakan UMKM
BRI tercatat telah menggunakan 30 mobil listrik di berbagai Regional Office (RO) sebagai kendaraan operasional. Tidak hanya itu, BRI juga menggunakan 50 motor listrik yang digunakan oleh para Tenaga Pemasar BRI.
Riset yang dilakukan BRI menunjukan bahwa selain ramah lingkungan, penggunaan mobil listrik juga lebih ekonomis dibandingkan kendaraan konvensional.
BACA JUGA: Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Pembelian SBN di BRImo
Biaya yang dikeluarkan mobil listrik lebih rendah lima kali lipat dibandingkan kendaraan konvensional.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News