GenPI.co 
Selain itu, adanya angin darat dan angin laut serta sejumlah faktor pendukung lainnya.
Pihaknya mengimbau masyarakat Jateng selatan maupun pegunungan tengah Jateng untuk tetap mewaspadai potensi terjadinya bencana hidrometeorologi seiring dengan adanya peningkatan intensitas hujan.
"Berdasarkan informasi dinamika atmosfer, indeks ENSO saat sekarang masih tercatat -0,76 yang berdampak terhadap peningkatan curah hujan," ungkap dia.
BACA JUGA: BMKG: Waspada Gelombang Sangat Tinggi di Laut Selatan Jawa Tengah
Sedangkan Dipole Mode Index (DMI) sebesar minus 0,67 yang menunjukkan aktivitas pembentukan awan di Indonesia signifikan.
Di sisi lain, di wilayah kemaritiman Indonesia (kuadran 4) terdapat Madden Julian Oscillation (MJO) yang berkontribusi terhadap pembentukan awan sehingga menambah curah hujan.
BACA JUGA: BMKG: Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah Diprakirakan Terjadi Oktober-November 2022
"Yang terakhir, suhunya tidak turun-turun. Anomali suhunya masih berkisar 1-4 derajat celsius, sehingga penguapannya menjadi lebih banyak," jelas dia.(ant)
Video heboh hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
