Guru Besar UNS Tolak Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Dihapus

Guru Besar UNS Tolak Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Dihapus - GenPI.co JATENG
Rektor Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Jamal Wiwoho. Foto: Desty Luthfiani/GenPI.co Jateng

Menurutnya, mata kuliah PKn mempunyai perbedaan. Dia menjelaskan PKn memuat identitas nasional, ideologi, nasionalisme, patriotisme, demokrasi, HAM, hingga geopolitik dan geostrategis meluas secara internasional.

Sementara itu, pendidikan Pancasila bersifat khusus dalam satu negara, yakni Indonesia.

"PKn mencakup internasional. Tujuannya mendidik warga negara secara umum, multikulturalisme secara umum, isu internasional lintas negara. Pendidikan Pancasila hanya mendidik secara khusus dengan materi Indonesia saja," katanya.

BACA JUGA:  Seleksi Masuk PTN Diubah Nadiem Makarim, Ini Kata Rektor UNS Solo

Di sisi lain, Rektor UNS Jamal Wiwoho sependapat dengan sikap Profesor Triyanto.

"Kalau sudah Pak Tri, kami ikut saja," kata Jamal kepada GenPI.co Jateng, Senin (19/9).

BACA JUGA:  Gibran Minta Masukan Nama Anak Ada Unsur Naruto, Jawaban Warganet Malah Bikin Ngakak

Menurutnya penghapusan mata kuliah tersebut menjadi salah satu dinamika dalam dunia pendidikan.

"Kami ikuti saja seperti yang di Institut Teknologi Bandung (ITB) ada mata kuliah yang dihapus juga," imbuh dia. (*)

BACA JUGA:  Akhirnya! Setelah 2 Tahun Pandemi, UNS Solo Gelar Wisuda Luring

Jangan sampai ketinggalan! Kamu sudah lihat video ini ?

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya