GenPI.co 
“Jadi kalau yang terkaver (asuransi nelayan) dari pusat tahun 2016-2019 sebanyak 111.457.000 orang, dari provinsi tahun 2019-2022 sebanyak 40.000 nelayan,” kata dia, dikutip jatengprov.go.id, Jumat (2/9).
Rinciannya, pada 2019 ada 10.000 nelayan lalu 2020 hingga 2021 ada sebanyak 20.000 orang.
Sedangkan pada 2022 ini pihaknya menargetkan ada tambahan 10.000 nelayan lagi yang terkaver asuransi.
BACA JUGA: Cuaca Buruk Bikin Ribuan Nelayan di Cilacap Tak Bisa Melaut
“Teknis pencairan asuransi, nantinya lapor ke kabupaten/kota, baru ke provinsi dan nanti dengan pihak penyedia asuransinya akan diproses. Laporan tidak sampai seminggu,” papar dia.
Dia menuturkan program itu berjalan sejak 2019. Jumlah APBD yang dianggarkan pada 2022 juga bernilai sama.
BACA JUGA: 2 Nelayan Asal Jepara Ditemukan di Bekasi Setelah 12 Hari Terkatung-Katung di Laut
Sebelumnya saat pandemi, program tersebut terpaksa berjalan dengan cara digabung antara 2020 dan 2021.
“Rencana tahun ini Rp 1 miliar di tahun 2022, jumlah (asuransi) Rp100.000 per nelayan. Tahun kemarin itu Rp 175.000. Total tahun kemarin (2020 dan 2021) Rp 3,5 miliar,” ungkap dia.
BACA JUGA: Kapal Nelayan Tenggelam di Perairan Karimunjawa, 5 Orang Tewas
Fendi membeberkan total nelayan di Jateng terbaru sebanyak 171.248 orang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
