BMKG: Waspada Bencana Hidrometeorologi di Jawa Tengah Bagian Selatan

BMKG: Waspada Bencana Hidrometeorologi di Jawa Tengah Bagian Selatan - GenPI.co JATENG
Ilustrasi - Pengendara sepeda motor nekat berkendara saat terjadi hujan lebat di Jalan Jenderal Soedirman, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu (27/10). (Foto: ANTARA/Sumarwoto)

Selain itu, masyarakat diminta berhati-hati beraktivitas di luar rumah.

"Amankan dokumen-dokumen penting termasuk mengondisikan barang-barang agar aman dari bencana dan jangan lupa berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait kebencanaan," papar dia.

Berdasarkan analisis BMKG terhadap dinamika atmosfer pada Minggu (14/8), indeks Enso di Nino 3.4 masih bernilai negatif 0,57 sehingga berpengaruh signifikan terhadap peningkatan hujan harian di wilayah Indonesia.

BACA JUGA:  BMKG: Hati-Hati, Jawa Tengah Bagian Selatan Masih Berpotensi Hujan

"Normalnya indeks Enso sebesar kurang lebih 0,5," imbuh dia.

Adapun Dipole Mode Index (DMI) bernilai negatif 0,80 yang berdampak terhadap suplai uap air dari wilayah Samudra Hindia ke wilayah Indonesia bagian barat menjadi signifikan.

BACA JUGA:  Gempa Megathrust di Cilacap Bukan Ramalan, Begini Imbauan BMKG

Dengan demikian, aktivitas pembentukan awan di wilayah Indonesia bagian barat pun menjadi signifikan.

Menurut dia, Dipole Mode merupakan fenomena interaksi laut dengan atmosfer di Samudra Hindia yang dihitung berdasarkan perbedaan nilai atau selisih suhu permukaan laut antara pantai timur Afrika dan pantai barat Sumatra.

"Perbedaaan nilai anomali suhu permukaan laut itu disebut sebagai Dipole Mode Index (DMI). DMI dianggap normal ketika nilainya kurang lebih 0,4," tutur Teguh.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya