GenPI.co 
“Pada beberapa kali pertemuan, Yeekie yang meraih medali emas dan saya perak. Tapi, karena tidak turun, maka peluang bagi saya lebih terbuka. Rival lain saya nanti atlet-atlet dari Thailand, Singapura dan pendatang baru dari Malaysia juga,” papar Atmaji.
Rasa optimistis juga diungkapkan Ni Nengah Widiasih.
Lifter asal Bali sukses meraih medali perak pada Paralimpiade Tokyo 2020 dan perunggu pada Paralimpiade Rio de Janeiro 2016.
BACA JUGA: Ini Penyambutan Peserta ASEAN Para Games 2022 di Stadion Manahan
Widi akan menghadapi rival-rival dari kontingen lain, di antaranya Filipina dan Laos di kelas 45 kg putri.
“Saya tak tahu perkembangan mereka, karena tidak pernah bertemu sejak APG Malaysia 2017. Selain Filipina dan Laos, biasanya ada atlet Vietnam, namun dia absen kali ini. Tapi saya yakin bisa tampil terbaik pada APG nanti,” tutur dia.
BACA JUGA: 8 Negara Peserta ASEAN Para Games 2022 Berdatangan ke Solo
Rekor para angkat berat Asia Tenggara pada kelas 45 kg putri, hingga kini masih dipegang atlet berusia 30 tahun tersebut.
‘’Kalau tidak salah, rekor saya di Asia Tenggara 95 kilogram pada APG Malaysia 2022,”ungkap Widi.
BACA JUGA: Gibran Siapkan Kejutan di Opening Ceremony ASEAN Para Games 2022
Sementara itu, asisten pelatih Eko Supriyanto menambahkan 13 atlet Indonesia pada cabang angkat berat terdiri atas 5 atlet putra dan 8 putri.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
