“Saya sudah 3,5 tahun lebih bekerja di sini, dan alhamdulillah saya bisa mengubah perekonomian keluarga,” tutur dia.
Rizki memberikan modal orang tua untuk berdagang sehingga mereka mendapatkan pendapatan yang jelas.
“Saya membelikan mobil orang tua dan juga sepeda motor adik saya yang masih sekolah. Ada juga tanah untuk investasi masa depan, dan menabung buat buka usaha sepulang dari Jepang nantinya,” papar dia.
BACA JUGA: 80% Lulusan SMKN Jawa Tengah Sudah Diterima Kerja
Bagi Rizki, SMKN Jawa Tengah memberikan banyak pelajaran, terutama kedisiplinan.
Selain itu, sangat membantu untuk siswa kurang mampu dalam meraih cita-citanya.
BACA JUGA: Jumlah Lulusan SMP Tak Sebanding Daya Tampung SMAN/SMKN di Jateng
SMKN Jateng tidak dipungut biaya sepeser pun, termasuk asrama, makan, dan perlengkapan alat sekolah.
Cerita kesuksesan juga diungkapkan Dwi Angga Setiawan, lulusan SMKN Jawa Tengah kampus Semarang.
BACA JUGA: SMKN Jateng Buka Pendaftaran 264 Siswa Tidak Mampu, Semua Gratis!
Kini putra pasangan dari Tarudi dan Ramijah mendapat gaji Rp 16 juta per bulan sejak bekerja di Jepang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News