Mengenal Fenomena Embun Upas di Dieng, Ini Penjelasan BMKG

Mengenal Fenomena Embun Upas di Dieng, Ini Penjelasan BMKG - GenPI.co JATENG
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membeberkan faktor embun upas yang mulai muncul di Dataran Tinggi Dieng pada Kamis (30/6) dini hari. (Foto: ANTARA)

Di sisi lain, fenomena suhu dingin malam hari dan embun beku di lereng pegunungan Dieng disebabkan kondisi meteorologis dan musim kemarau yang saat ini tengah berlangsung.

Suhu udara saat puncak kemarau umumnya lebih dingin dan permukaan bumi lebih kering.

"Pada kondisi demikian, panas matahari akan lebih banyak terbuang dan hilang ke angkasa. Itu yang menyebabkan suhu udara musim kemarau lebih dingin daripada suhu udara musim hujan," ungkap dia.

BACA JUGA:  Wow, Fenomena Embun Upas Mulai Muncul di Dataran Tinggi Dieng

Selain itu, kandungan air di dalam tanah menipis dan uap air di udara pun sangat sedikit jumlahnya yang dibuktikan dengan rendahnya kelembaban udara.

Di samping itu, pada kondisi puncak kemarau di Jawa beberapa tempat yang berada pada ketinggian, berpeluang mengalami kondisi udara permukaan kurang dari titik beku 0 derajat celsius.

BACA JUGA:  Hati-Hati Lur! Jalur Ekstrem Tanjakan 15% Menuju Wisata Dieng

Sebabnya adalah molekul udara di daerah pegunungan lebih renggang daripada dataran rendah, sehingga sangat cepat mengalami pendinginan, terlebih saat cuaca cerah tidak tertutup awan atau hujan.

Uap air di udara akan mengalami kondensasi pada malam hari dan kemudian mengembun untuk menempel jatuh di tanah, dedaunan, atau rumput.

BACA JUGA:  Wow! Ada Wisata 5 Dieng Baru di Wonosobo, Ini Letaknya

Air embun yang menempel di pucuk daun atau rumput akan segera membeku karena suhu udara yang sangat dingin.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya