GenPI.co 
GenPI.co Jateng - Pemkab Kudus terjunkan tiga tim pantau persebaran penyakit mulut dan kuku atau PMK ke sejumlah pedagang dan peternak.
Hasil penelusuran tim menunjukkan Kudus hingga kini masih nihil kasus PMK.
"Hasil pantauan sejak Senin (9/5) hingga hari ini (12/5) belum menemukan adanya hewan ternak di tingkat peternak maupun pedagang yang terpapar PMK," kata Kepala Seksi Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kudus, Sidi Purnomo, dikutip Antara, Kamis.
BACA JUGA: Wuih! Libur Lebaran, Penumpang di Bandara Adi Soemarmo Naik 142%
Dia menjelaskan ternak yang terserang PMK memiliki gejala demam, air liur berebih dan berbusa.
Selain itu ada luka lepuh di lidah dan mukosa rongga mulut. Lalu, pincang di kaki dan terakhir kuku lepas.
BACA JUGA: Akhir Tahun ke Pantai Laguna Kebumen, Ada Festival Budaya
Kondisi ini membuat ternak sulit makan dan sulit berdiri dan napasnya cepat.
"Penyakit mulut dan kuku tersebut tidak dapat menular atau menginfeksi ke manusia dan tidak dapat ditularkan melalui daging dan susu ke manusia," ujar dia.
BACA JUGA: Wow! Kota Lama Paling Banyak Dikunjungi, Candi Borobudur Kalah
Sejak ditemukan di Jawa Timur, Dinas Pertanian Kudus terus memantau kesehatan ternak di peternakan dan pedagang mulai dari kambing, sapi, kerbau, babi dan domba.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
