
Menurut Sunarso, kesuksesan BRI menyalurkan kredit di atas rata-rata industri perbankan nasina ini tak lepas dari manajemen risiko yang baik.
Hal ini terlihat dari rasio NPL BRI secara konsolidasian tercatat sebesar 3,09 persen pada akhir Maret 2022.
Posisi ini lebih rendah ketimbang NPL pada periode yang sama tahun lalu yakni 3,30 persen.
BACA JUGA: Uang Tabungan 7 Tahun Hilang, Ini Kondisi Driver Ojol Semarang
Restrukturisasi kredit akibat pandemi Covid-19 juga menurun secara gradual dari 248,02 triliun menjadi Rp144,27 triliun pada kuartal I 2022.
Sunarso berharap dengan kinerja BRI yang positif dan fundamental perseroan yang semakin sehat, BRI optimistis kinerja tahun ini melampaui kinerja sebelum pandemi.
BACA JUGA: Awas! PKL Solo Dilarang Ngepruk Harga, Ada Sanksi Jika Nekat
“Serta dapat menjaga sustainability kinerja ke depan,” pungkas Sunarso.(*)
Simak video pilihan redaksi berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News