Tumpang Gilir, Pertanian Sistem Kearifan Lokal di Temanggung

Tumpang Gilir, Pertanian Sistem Kearifan Lokal di Temanggung - GenPI.co JATENG
Petani di Temanggung. (Foto: Diskominfo Jateng)

GenPI.co Jateng - Sistem pertanian kearifan lokal yang diterapkan petani di lereng Gunung Sindoro, wilayah Desa Bansari, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung, terbukti ampuh.

Sistem tumpang gilir mampu mengoptimalkan lahan, menghemat biaya, dan meningkatkan pendapatan.

Petani Desa Bansari, Sofian, mengatakan tumpang gilir menjadi tradisi dalam bertani di lereng Gunung Sindoro, yang diajarkan orang tua pada anaknya.

BACA JUGA:  80.234 Warga Temanggung Dapat BLT Minyak Goreng, Ini Pencairannya

Sistem tumpang gilir ini adalah petani mengolah lahan satu kali dan pemberian pupuk organik untuk penanaman satu komoditas yang disusul komoditas lain, tanpa pengolahan lahan kembali.

Contohnya, saat menanam bawang merah. Sebelum bawang merah panen, di sela-sela tanaman ditanami tembakau.

BACA JUGA:  Kabar Baik! Temanggung Perbaiki Jalur Mudik, Tapi

“Saat bawang merah panen, tanaman tembakau sudah mulai tumbuh. Ada pula yang ditanami bawang merah, lalu disusul lombok,” kata dia, dikutip jatengprov.go.id, Senin (18/4).

Menurut dia, saat bawang merah berusia 50 hari, di sampingnya ditanami cabai.

BACA JUGA:  Sip! RPH Temanggung Siap Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Lebaran

Dengan demikian, ketika bawang merah panen selanjutnya cabai siap dipetik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya