Astaga! Angka Kematian Ibu dan Bayi di Jateng Ada 3.718 Kasus

Astaga! Angka Kematian Ibu dan Bayi di Jateng Ada 3.718 Kasus - GenPI.co JATENG
Ilustrasi mengasuh bayi. (Foto: GenPI.co)

Apalagi selama pandemi Covid-19, banyak masyarakat yang takut mengakses pelayanan kesehatan.

"Setiap daerah punya karakteristik yang berbeda-beda. Banyak faktor yang memengaruhi angka kematian ibu dan anak. Terutama penanganan pra dan pascaibu melahirkan saat berada di klinik bersalin, puskesmas, dan rumah sakit," papar dia.

Heri membeberkan 63% kematian ibu dan bayi di Jawa Tengah terjadi pada usai 0-42 hari setelah persalinan.

BACA JUGA:  Ibu Muda Wajib Tahu! Ini Bahaya Menyusui Bayi Pakai Botol Dot

Penyebab terbesar yang mengakibatkan ibu meninggal setelah melahirkan karena pendarahan.

Kasus ini jumlahnya sebanyak 33%. Sedangkan di urutan kedua karena hipertensi sebesar 27%.

BACA JUGA:  Bun, Lakukan Tips Ini untuk Menjaga Kulit Bayi Tetap Sehat

“Sisanya karena infeksi, kardiovaskuler, dan lain-lain," jelas dia.

Di sisi lain, Angka Kematian Balita (Akaba) di Jawa Tengah pada 2021 sampai dengan triwulan III dilaporkan sebanyak 3.224 kasus.

BACA JUGA:  Bismillah, Ribuan Perawat Honorer di Jateng Diusulkan Jadi PPPK

Penyebab kematian balita, antara lain pneumonia, penyakit bawaan, diare, cedera, campak, dan malaria di daerah endemis.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya