Duh! Kedelai Impor di Kudus Rp12.000/Kg, Produksi Tempe Dikurangi

Duh! Kedelai Impor di Kudus Rp12.000/Kg, Produksi Tempe Dikurangi - GenPI.co JATENG
Pedagang tempe di Pasar Bitingan Kabupaten Kudus, menunggu pembeli (24/3). (Foto: ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif)

GenPI.co Jateng - Perajin tempe di Kabupaten Kudus mengurangi produksi menyusul mahalnya harga kedelai impor sebagai bahan baku pembuatan tempe.

Salah satu perajin tempe asal Desa Jati Kulon, Kecamatan Jati, Kudus, Suwarti, mengatakan penggunaan bahan baku kedelai dikurangi menjadi 1,5 kuintal per hari.

Selain harga kedelai impor mahal, terjadi tren penurunan permintaan tempe di pasaran.

BACA JUGA:  Kabar Baik! Warga Kudus Bisa Akses 387 Jenis Layanan di MPP

"Sejak ada kenaikan harga jual kedelai impor, saya memang sempat bertahan untuk tetap produksi hingga 2 kuintal kedelai per hari. Akan tetapi, ternyata harganya terus naik hingga saat ini mencapai Rp 12.000 per kilogram (kg), akhirnya saya kurangi produksi," kata dia, Kamis (24/3).

Dia juga mulai menaikkan harga jual tempe dalam 3 hari terakhir. Tempe ukuran kecil semula Rp 2.000/buah kini Rp 2.500/buah.

BACA JUGA:  Ini Sejumlah Alasan Mengonsumsi Tempe Baik untuk Kesehatan

Sedangkan ukuran besar yang awalnya Rp15.000, kini naik menjadi Rp17.000.

Sebelumnya, harga masih tetap sama, namun ukurannya diperkecil.

BACA JUGA:  Harga Kedelai Impor di Kudus Naik, Ukuran Tahu-Tempe Menciut

Namun demikian, harga kedelai semakin tinggi sehingga ia akhirnya menaikkan harga jual setelah ukuran tempe juga diperkecil.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya