
Di sisi lain, pihaknya juga mengkaji kemungkinan subsidi biaya logistik dalam negeri dan biaya angkutan laut untuk kegiatan ekspor.
Ini khususnya bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), sekaligus kemungkinan fasilitasi oleh negara untuk pengembalian kontainer kosong.
Adapun persoalan lain yang seperti beberapa pelabuhan mengalami ketidakcocokan ukuran dan tipe kontainer yang masuk untuk impor dan yang digunakan untuk ekspor.
BACA JUGA: Tenang Bu! Stok Daging Sapi untuk Puasa Ramadan di Jateng, Aman
Selain itu, adanya waktu tunggu yang lama di pelabuhan utama negara-negara maju menyebabkan terjadinya kongesti.
Akhirnya kapal tidak dapat beroperasi secara optimal dan frekuensi berlayar juga berkurang drastis sehingga menghambat ekspor.
BACA JUGA: Catat! Gus Yasin Ingatkan Masyarakat Tak Fanatik Terhadap Agama
Terkait infrastruktur utama, seperti pelabuhan muat yang kurang memenuhi syarat untuk berlabuhnya kapal-kapal besar.
Di samping itu, biaya logistik dipengaruhi alokasi peti kemas kosong oleh MLO (Main Line Operator) yang mayoritas masuk ke pelabuhan di Jakarta dan Surabaya, serta naiknya harga bahan bakar minyak.(*)
BACA JUGA: Sasar 83 Desa Miskin di Jawa Tengah, Begini Langkah Gus Yasin
Tonton Video viral berikut:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News