
GenPI.co Jateng - Lahan pertanian seluas 1.945 hektare (ha) yang ditanami padi dan palawija di Purworejo rusak terendam banjir yang terjadi di wilayah ini dalam 2 hari terakhir.
Kerusakan lahan pertanian ini diperkirakan membuat petani rugi sampai Rp 19,4 miliar.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo, Wasit Diono, mengatakan tanaman padi yang terdampak banjir tersebut terdapat di Kecamatan Pituruh, Banyuurip, Butuh, Kemiri, dan Grabag.
BACA JUGA: Begini Instruksi Ganjar Supaya Banjir di Purworejo Cepat Surut
Tanaman padi yang rusak berat paling banyak terdapat di Kecamatan Grabag mencapai 645 ha, disusul di Butuh 350 ha, dan Kecamatan Pituruh 134,5 ha.
Sedangkan tanaman palawija yang terdampak banjir berupa kacang tanah, cabai, dan jagung.
BACA JUGA: Musibah Banjir Rendam 12 Desa di Purworejo, Semoga Lekas Surut
Ini terjadi di lahan seluas 31 ha di Kecamatan Purwodadi, Bagelen, dan Pituruh.
Wasit menyebut tanaman padi dan palawija yang terdampak banjir terbagi atas 3 ketegori, yakni ringan seluas 570 ha, sedang 242 ha, dan berat 1.133,5 ha.
BACA JUGA: Busyet! Pohon Durian di Purworejo Ini Berumur Ratusan Tahun, Lho
Pihaknya memperkirakan kerugian akibat tanaman padi dan palawija terdampak banjir sekitar Rp19,4 miliar.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News