"Tolong Pak Ganjar, Pak Jokowi, untuk bisa menormalisasi saluran air, mohon bantuannya. Kami masyarakat sudah sangat terdampak. Apalagi sembako semakin mahal, kami semakin susah Pak. Mohon perhatiannya untuk nasib kami di desa-desa terpencil ini," kata dia.
Hal serupa juga diungkapkan petani di Desa Kedunguter, Kecamatan Karangtengah, Kafaroh.
Kafaroh mengaku terlilit utang untuk memenuhi kebutuhan lantaran terus mengalami gagal panen.
BACA JUGA: Beli Minyak Goreng, Jari Pembeli di Demak Dicelupkan ke Tinta
"Kami makan seadanya, uang juga sepi, jadi banyak utang," tutur dia.
Pembina Karang Taruna Kecamatan Karangtengah, Yoyok Sakiran, menjelaskan terdapat 5 desa di kecamatan setempat yang mengalami gagal panen dalam 3 musim terakhir.
BACA JUGA: Bupati Minta Gerbang Tol Demak-Tuban Ada di Kudus, Ini Alasannya
Adapun 5 desa tersebut, yakni Desa Pidodo, Desa Klitih, Desa Sampang, Desa Kedunguter, dan Desa Dukun.
"200 hekatare (ha) lahan pertanian gagal panen dalam 2 tahun tekahir," ungkap dia.
BACA JUGA: Ini 3 Kecamatan di Kudus yang Terkena Proyek Tol Demak-Tuban
Yoyok menjelaskan kondisi yang dialami petani di Kecamatan Karangtengah terjadi setelah adanya proyek Tol Semarang-Demak.
Artikel ini sudah tayang di JPNN.com dengan judul: Gagal Panen 3 Musim Lantaran Proyek Tol, Petani di Demak: Tolong Pak Ganjar, Pak Jokowi
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News