
GenPI.co Jateng - Para petani di Karangtengah, Demak, mengalami gagal panen sebanyak 3 kali musim tanam sebagai dampak pembangunan proyek tol Semarang-Demak.
Salah satu petani Desa Sampang, Kecamatan Karangtengah, Demak, Satibi, menduga proyek tol Semarang-Demak menjadi penyebab dia gagal panen.
Menurut dia, gara-gara proyek tol terjadi pendangkalan laut di wilayah pesisir sehingga membuat aliran air tidak mengalir normal ke lahan pertanian.
BACA JUGA: Beli Minyak Goreng, Jari Pembeli di Demak Dicelupkan ke Tinta
"Irigasi yang dari sawah sampai ke arah laut ada pendangkalan, dan juga ada proyek tol Semarang-Demak ini kami irigasinya tidak lancar," kata dia, dikutip jateng.jpnn.com, Senin (7/3).
Menurut dia, jika para petani memaksa menanam padi, maka tanaman tidak bisa tumbuh sesuai yang diharapkan.
BACA JUGA: Bupati Minta Gerbang Tol Demak-Tuban Ada di Kudus, Ini Alasannya
Satibi mengaku kerugian petani diperkirakan mencapai ratusan juta karena per 1 ha lahan bisa menghasilkan Rp 20 juta-Rp 30 juta sekali panen.
"Sawah di daerah kami itu daerah tadah hujan. Jadi kalau musim hujan baru bisa tanam, tetapi ini sudah 2 tahun lebih malah seperti ini," imbuh dia.
BACA JUGA: Ini 3 Kecamatan di Kudus yang Terkena Proyek Tol Demak-Tuban
Dia harap kondisi ini menjadi perhatian serius oleh pemerintah daerah.
Artikel ini sudah tayang di JPNN.com dengan judul: Gagal Panen 3 Musim Lantaran Proyek Tol, Petani di Demak: Tolong Pak Ganjar, Pak Jokowi
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News