Indeks Pembangunan Manusia Jateng Tinggi, Naik Rata-Rata 0,8%

Indeks Pembangunan Manusia Jateng Tinggi, Naik Rata-Rata 0,8% - GenPI.co JATENG
Tangkapan layar siaran pers Koordinator Fungsi Neraca Wilayah dan Analis Statistik BPS Jateng, Didik Nursetyohadi, Senin (15/11). (Foto: ANTARA)

GenPI.co Jateng - GenPI.co Jateng—Indeks pembangunan manusia (IPM) Provinsi Jawa Tengah naik dari kategori sedang ke tinggi untuk kali pertama sejak 2017. Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat IPM Jateng naik rata-rata 0,8% per tahun dalam 10 tahun terakhir.

Dikutip dari jateng.bps.go.id, IPM Jawa Tengah pada tahun 2021 mencapai 72,16. Angka tersebut mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang sebesar 71,87. Di sisi lain, Kota Salatiga tercatat sebagai wilayah dengan kenaikan IPM tertinggi di Provinsi Jateng, yakni 83,6 dari total 35 kabupaten dan kota di Jateng.

Koordinator Fungsi Neraca Wilayah dan Analis Statistik BPS Provinsi Jawa Tengah, Didik Nursetyohadi, mengatakan IPM Jawa Tengah naik dari 66,64 pada 2011 menjadi 72,16 pada 2021.

“IPM Jawa Tengah naik dari kategori sedang ke tinggi," katanya, dalam siaran pers BPS di Semarang, Senin (15/11).

Menurut dia, dalam 10 tahun pembangunan manusia di Jawa Tengah terus mengalami kemajuan. IPM Jawa Tengah meningkat dari 66,64 pada 2011 menjadi 72,16 pada 2021. Selama periode tersebut, IPM Jateng rata-rata tumbuh sebesar 0,8% per tahun dan meningkat dari level sedang menjadi tinggi sejak tahun 2017.

Namun demikian, pandemi Covid-19 membawa sedikit perubahan dalam pencapaian pembangunan manusia Jateng. IPM Jawa Tengah pada 2020 tercatat sebesar 71,87 atau tumbuh 0,20%. Angka ini melambat jika dibandingkan pertumbuhan pada 2019 yang sebesar 0,86%. Akan tetapi, setelah 1 tahun lebih pandemi Covid-19 melanda Jawa Tengah, IPM mulai mengalami peningkatan pada 2021.

Lebih lanjut ia menambahkan di antara 35 kabupaten dan kota di Jawa Tengah, Kota Salatiga tercatat sebagai daerah dengan IPM tertinggi (83,60). Sedangkan Kabupaten Brebes merupakan daerah dengan IPM terendah (66,32).

BPS menyebut peningkatan IPM Jawa Tengah 2021 didukung oleh peningkatan di semua komponen penyusunnya. Hal ini berbeda dengan kondisi sebelumnya. Pada 2020, pandemi Covid-19 telah menyebabkan perlambatan pertumbuhan IPM yang disebabkan oleh penurunan pengeluaran per kapita yang disesuaikan. Pada 2021 pengeluaran per kapita telah merangkak naik 0,95% dibandingkan pada 2020.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya