
Demi menurunkan angka stunting BKKBN membentuk Tenaga Pendamping Keluarga (TPK) di setiap daerah.
“Di sini (Purbalingga) TPK ada 769 tim, masing-masing tim terdiri 3 orang. Mereka akan bertugas pencegahan dini terhadap keluarga yang berpotensi melahirkan anak stunting,” papar dia.
Hasto memperkirakan jumlah penduduk Purbalingga yang mencapai 1 juta jiwa, maka ada 7.000 orang menikah per tahun dan 5.000 kelahiran pertama.
BACA JUGA: Kasus Covid-19 Melonjak, Warga Purbalingga Diminta Jangan Panik
TPK akan bertugas mendampingi mereka yang akan menikah, hamil/akan melahirkan.
Sementara itu, Wakil Bupati Purbalingga, Sudono, berharap anggaran yang diberikan BKKBN benar-benar bisa dimanfaatkan dengan baik dan berdampak pada penurunan angka stunting.
BACA JUGA: Tren Covid-19 Melejit, Tempat Tidur Isolasi di Purbalingga Siap
“Harapan kami angka stunting Kabupaten Purbalingga bisa turun sampai 12%,” jelas dia.(*)
Lihat video seru ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News