Desa Mekarbuana Karawang Punya Hasil Pertanian Unggul Berkat Program BRI Menanam

Desa Mekarbuana Karawang Punya Hasil Pertanian Unggul Berkat Program BRI Menanam - GenPI.co JATENG
Salah satu kawasannya yaitu di Desa Mekarbuana. Foto: BRI

GenPI.co Jateng - Karawang – Kota yang tak jauh dari ibu kota yaitu Karawang ternyata menjadi salah satu penghasil pangan terbesar di Indonesia. Salah satu kawasannya yaitu di Desa Mekarbuana yang memiliki letak geografis, cuaca, dan kontur tanah yang memadai membuat. Hal itu membuat desa Mekarbuana begitu muddah ditumbuhi tanaman penghasil pangan.

Karawang tidak hanya dikelilingi luasnya persawahan atau pertanian padi sebagai komoditas utama warganya, tapi juga tanaman yang biasa tumbuh di area dataran tinggi.

Salah satunya yang tertanam di sebuah desa yang terletak di paling atas Pegunungan Tegalwaru, Karawang. Komoditas unggulan berupa kopi, durian, manggis alpukat, petai, jengkol, hingga pisang telah membantu ekonomi masyarakat sekitar. Desa tersebut adalah ”Desa Mekarbuana” yang merupakan Desa BRILiaN binaan BRI sejak tahun 2021.

BACA JUGA:  Transformasi Digital BRIBRAIN Mengantarkan BRI Menjadi Institusi Keuangan Terbaik se-Asia

Kini desa Mekarbuana memiliki ribuan pohon pisang yang tak tanggung-tanggung, desa ini memproduksi rata-rata sebanyak 10–14 ton pisang per hari. Hasil komoditas berlimpah ini telah dapat membantu perekonomian Masyarakat di desanya.

Selain itu, Desa Mekarbuana juga mengembangkan komoditas lainnya yang diharapkan mampu menjadi produk unggulan Desa yaitu Durian. Berdasarkan penuturan Kepala Desa Mekarbuana Jaji Maryono, hingga saat ini kurang lebih 2.000 pohon durian telah tertanam di wilayah Desa Mekarbuana.

BACA JUGA:  BRI Peduli Grow & Green Tanam 2.500 Bibit Pohon di Samosir untuk Kelestarian Danau Toba

“BRI banyak membantu masyarakat kami, terutama dari sisi permodalan, misalnya kemarin masyarakat kami membutuhkan bibit durian, dan melalui BRI Menanam kami diberikan bantuan berupa penyediaan bibitnya,” ucap Jaji.

BRI melalui program BRI Menanam memperhatikan potensi unggulan yang dikembangkan di calon lokasi tanam serta menyesuaikan dengan kondisi agroekologi wilayah tersebut.

Pemberian bibit yang sesuai dengan komoditas unggulan yang dikembangkan serta kesesuaiannya dengan agroekologi setempat diharapkan mampu memberikan multiply effect yang tidak hanya mampu meningkatkan perekonomian melalui hasil komoditas namun sekaligus menjadi upaya untuk menjaga lingkungan dengan karbon yang akan terserap saat bibit pohon tersebut tumbuh dengan baik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya