Hal ini disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing keluarga yang miskin.
"Kami sudah memiliki program yang akan dilakukan sebagai upaya penanganan sesuai kekurangan-kekurangannya. Karena bisa saja mereka tidak punya rumah atau pendidikan anak-anaknya yang kurang," ungkap dia.
Di samping itu, terkait pendidikan yang kurang bagi anak-anak, pihaknya akan memfasilitasi.
BACA JUGA: Begini Cara Pemkab Temanggung Atasi Kemiskinan Ekstrem, Andalkan Program Rakai Pikatan
Sedangkan bagi warga yang membutuhkan tempat tinggal, maka pihaknya akan akan mengupayakan pengadaan tempat tinggal melalui dana CSR dari BUMD.
Dalam hal ini, Mbak Ita masih melakukan pemetaan terhadap masyarakat yang memang mengalami kemiskinan ekstrem.
BACA JUGA: Waduh! BPS dan BKKBN Beda Angka Soal Kemiskinan Ekstrem di Semarang
Dia menyebut beberapa kelurahan yang masih memiliki masyarakat dengan tingkat kemiskinan ekstrem, seperti Kelurahan Tanjungmas, Bandarharjo, dan Jomblang.
"Harapannya tidak sampai 2024 sudah terselesaikan karena hanya sedikit ya, 500-an KK,” jelas dia.(*)
BACA JUGA: Waduh! Pandemi Covid-19, Angka Kemiskinan di Semarang Naik Jadi 4,5%
Simak video berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News