
Dengan demikian, realisasi outflow periode Ramadan saat ini sudah mencapai 65%.
"Kami optimistis kebutuhan uang baru masyarakat periode Ramadan dan Lebaran tahun ini cukup, tidak kurang. Problemnya, peminat pecahan kecil sangat banyak. Khususnya pecahan Rp 5.000. Permintaannya 25%, terbesar dari realisasi Rp 2,6 triliun," ungkap dia.
Joko menilai permintaan pecahan Rp 5.000 paling banyak karena bentuk dan warnanya yang menarik.
BACA JUGA: Ini Jadwal dan Lokasi Layanan Penukaran Uang Pakai Mobil Kas Keliling Bank Indonesia Jawa Tengah
Seperti diketahui, pecahan uang Rp 5.000 menggunakan uang emisi baru.
“Selain pecahan Rp 5.000, pecahan Rp 2.000 juga banyak dicari. Kontribusinya sebesar 22%, kemudian pecahan Rp 10.000 sebesar 19%," papar dia.
BACA JUGA: BI Jawa Tengah Buka Layanan Penukaran Uang Pakai Mobil Kas Keliling, Ini Jadwal dan Lokasinya
Di sisi lain, proyeksi perputaran uang tahun ini meningkat dibandingkan dengan periode Ramadan dan Lebaran tahun lalu.
Peningkatan ini terjadi karena banyaknya pemudik yang diprediksi akan datang ke Solo Raya.(*)
BACA JUGA: Bank Indonesia Sebut Ekonomi Jawa Tengah Bisa Tumbuh 4,5% hingga 5,3% Tahun Depan
Video seru hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News