GenPI.co Jateng - Tren kosmetik dan skincare di Indonesia ternyata memberikan dampak buruk bagi lingkungan.
Perwakilan Lyfe with Less Indonesia, Aisha Rheavashti, mengatakan 50% sampah di Indonesia disumbang dari bekas produk kecantikan seperti kosmetik, skincare, dan lain sebagainya.
"Ada banyak produk kecantikan yang terbeli, tetapi tidak dipakai. Pembelian itu karena konsumen tergiur dengan iklan-iklan pada media sosial," kata Aisha, Sabtu (27/8).
BACA JUGA: Wajib Tahu, Ini 3 Cara Praktis Membawa Skincare Kit untuk Liburan
Aisha memaparkan data dari Zero Waste Week Research 50% sampah plastik disumbang dari wadah kosmetik.
Menurut dia, pembeli biasanya tidak akan memikirkan lebih panjang lagi produk kosmetik atau pun skincare yang dibelinya.
BACA JUGA: Begini Cara Tepat dan Urutan yang Benar Menggunakan Skincare
Misalnya, cocok dengan jenis kulit atau tidak, nantinya akan menyakiti hewan atau tidak, hingga sampah bekas wadah akan terbuang ke mana.
"Saat ini 120 miliar kosmetik diproduksi secara global dan 79% berakhir begitu saja di tempat pembuangan akhir (TPA), 12% dibakar, dan hanya ada 9% didaur ulang," papar dia.
BACA JUGA: Ini Lho Kandungan Skincare yang Bisa Mengecilkan Pori Pori Wajah
Pegiat hidup minimalis ini memaparkan data yang dia kumpulkannya mencatat ada 1.368 hewan yang digunakan untuk menguji kosmetik.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News