GenPI.co Jateng - Harga minyak goreng di Kota Semarang terpantau wajar setelah dilakukan operasi pasar besar-besaran oleh Pemerintah Kota (Pemkot).
Harga komoditas ini mendekati harga eceran tertinggi (HET) sebelum ketentuan ini dicabut pemerintah pusat pada Kamis (17/3).
Dikutip hargapangan.id, Kamis, harga minyak goreng di Semarang dalam sepekan terakhir di angka Rp 14.000/liter sampai Rp 15.000/liter.
Harga ini merujuk pada minyak goreng di pasar tradisional, yakni Pasar Johar dan Pasar Peterongan.
Minyak goreng curah atau tanpa merek harganya Rp 14.000/liter.
Sedangkan minyak goreng 2 merek berbeda harganya sama, Rp 15.000/liter.
Harga minyak ini berangsur turun sejak awal Maret.
Pada Februari lalu, minyak goreng harganya tembus Rp 20.000/liter baik yang curah atau pun bermerek.
Sedangkan rata-rata di Jateng, harga minyak goreng ini masih mahal.
Minyak goreng curah di angka Rp 17.850 atau naik Rp 550 dibandingkan sebelumnya.
Minyak goreng bermerek harganya Rp 19.100 hingga Rp 20.850.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, memastikan jika ketersediaan minyak goreng dengan harga terjangkau di Kota Semarang masih aman.
Maka dari itu, penyaluran minyak goreng di wilayahnya tidak ada antrean panjang seperti di daerah lain.
“Stoknya alhamdulillah terjamin, ada Rajawali Nusindo di setiap pasar, ada Bulog di setiap kecamatan dan itu dilakukan kontinyu. Jadi, atas nama pemerintah dan masyarakat Kota Semarang saya ucapkan terima kasih, mudah-mudahan masyarakat tidak panik dan terlalu risau,” jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News