GenPI.co Jateng - Puluhan lapak pedagang kaki lima (PKL) di bekas Terminal Terboyo dibongkar Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Semarang pada Kamis (13/1).
Puluhan bangunan yang dipergunakan untuk jualan para PKL ini dinilai menjadi salah satu penyebab banjir di Semarang karena menyumbat saluran air di jalur Pantura.
"Kami menegakkan Perda Nomor 3 tahun 2018 tentang PKL," kata Kepala Satpol PP Semarang, Fajar Purwoto, dikutip jateng.jpnn.com, Kamis.
Fajar mengaku pihaknya telah berulangkali mengingatkan para PKL untuk pindah dari lokasi ini.
Namun demikian, peringatan tersebut tak digubris pedagang yang dinilai mendirikan bangunan liar di atas saluran air.
Maka dari itu, pihaknya dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) kemudian mengerahkan 2 alat berat untuk membongkar puluhan lapak PKL tersebut.
Dia menegaskan Satpol PP tak segan lagi untuk menertibkan bangunan-bangunan liar yang membuat kekumuhan kota serta menyebabkan banjir.
"Tidak ada kata mesakke (kasihan), kalau mau jualan tidak apa-apa, tetapi jangan di sini. Kalau Satpol turun, pasti langsung saya ratakan," papar dia.
Sementara itu, sejumlah PKL mengaku tidak menerima adanya informasi soal pembongkaran lapak mereka.
Salah satu PKL, Bowo, mengatakan apa yang dilakukan Pemkot menambah susah rakyatr kecil.
Bowo mengaku telah berjualan di tempat ini selama 3 tahun.
"Saya baru dapat informasi dari Pak Polisi tadi malam, ini rakyat kecil semakin menderita," jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News