GenPI.co Jateng - Saat puasa Ramadan, hal yang perlu diperhatikan adalah makan dan jenis makanan ketika sahur maupun berbuka.
Dokter spesialis gizi klinik di Rumah Sakit PELNI dr Eva Kurniawati mengatakan sejumlah makanan yang perlu dihindari saat sahur dan berbuka puasa adalah penganan tinggi garam dan tinggi lemak jenuh.
Menurut dia, makanan dengan kandungan tersebut dapat mengganggu puasa Ramadan.
Selain makanan tinggi garam, hidangan tinggi lemak jenuh dan lemak trans juga perlu dihindari saat sahur dan buka puasa.
Ini seperti makanan yang diolah dengan cara digoreng serta mengandung santan yang dipanaskan berulang kali.
"Makanan yang tinggi garam dapat membuat Anda merasa sangat haus di siang hari. Makanan asin yang umum dimakan saat sahur antara lain mie instan, makanan olahan seperti keripik, makanan kaleng," kata dia, Senin (27/3).
Dokter Eva menyebut makanan gula sederhana dan mempunyai rasa pedas juga perlu dihindari.
Gula sederhana dapat membuat seseorang merasa sangat lesu bahkan hanya 1-2 jam setelah sahur.
Sedangkan makanan pedas dapat mengiritasi lambung dan memicu masalah pencernaan saat berpuasa.
Di sisi lain, minuman berkafein juga memiliki efek diuretik yang meningkatkan risiko dehidrasi.
Eva menyarankan selama sahur dan berbuka makanan yang dikonsumsi baiknya mengandung karbohidrat kompleks, protein, serat, dan vitamin.
Ini misalnya dari roti gandum, oatmeal, sayuran, dan buah-buahan segar.
Bisa pula mengganti jenis lemak dengan sumber yang lebih sehat serta terbatas.
Contohnya, minyak zaitun dan alpukat, serta omega-3 dan omega-6 dari ikan dan kacang-kacangan.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News