Takjil Bubur Samin yang Hanya Ada di Solo, Begini Sejarahnya

Takjil Bubur Samin yang Hanya Ada di Solo, Begini Sejarahnya - GenPI.co JATENG
Bubur samin di Masjid Darussalam, Jayengan, Serengan, Solo. (Foto: surakarta.go.id)

Ketika mereka berkumpul dan bersilaturahmi di masjid ini, terutama saat Ramadan bubur samin ini selalu dihidangkan sebagai takjil berbuka puasa.

Berawal dari sebuah kebiasaan, takjil bubur samin ini kemudian berubah menjadi tradisi yang terus dilestarikan hingga sekarang.

Tradisi ini pun menjadi bagian dari daya tarik dan kuliner khas Ramadan di Kota Solo khususnya saat bulan puasa.

BACA JUGA:  Cuaca Hari Ini: Solo Raya Diguyur Hujan Siang Hingga Sore

Bubur ini memiliki cita rasa gurih yang terbuat dari beras, daging sapi, susu, rempah, dan santan serta diolah dengan resep khusus, yaitu minyak samin dengan ciri khas warna kekuningan.

Pembuatan bubur ini dimulai sejak pagi dan mulai diolah oleh juru masak andalan masjid sekitar pukul 11.30 WIB hingga 15.00 WIB.

BACA JUGA:  Sandi Sute dan Heri Susanto Resmi Tinggalkan Persis Solo, Kemana?

Biasanya dalam sehari, bubur ini membutuhkan sekitar 45kg-50kg beras untuk 1.000 porsi.

Tak hanya dari Kota Solo, warga Solo Raya seperti Karanganyar, Sukoharjo, Boyolali, hingga Klaten juga banyak ke Kota Solo untuk mendapatkan bubur ini sebagai menu takjil.(*) 

BACA JUGA:  3 Taman Wisata yang Ramah Anak di Kota Solo, Ada Kebun Binatang!

Tonton Video viral berikut:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya